Segerombolan pencuri remaja memiliki metode operasi yang direncanakan dengan matang. Mereka masuk ke sebuah toko secara berkelompok. Kemudian, satu atau dua orang dari mereka akan memisahkan diri dari kelompok. Yang lain akan bergerak ke bagian toko yang jauh dari situ dan memulai suatu pertengkaran sengit, menyebabkan kehebohan yang menarik perhatian para pegawai dan pelanggan.
Semua mata akan tertuju pada gangguan itu, sehingga memberi kesempatan kepada satu atau dua pencuri ''keliling'' untuk mengisi kantung-kantung mereka dengan barang dagangan atau uang tunai dan meninggalkan toko itu sebelum siapa pun menduga apa yang telah terjadi.
Baru berjam-jam, bahkan kadang-kadang berhari-hari kemudian, si pemilik toko yang menjadi korban menyadari bahwa ada barang yang hilang dan memanggil polisi. Namun, pada saat itu para pencuri tadi sudah lama pergi dan tidak ada kemungkinan untuk melacak jejak atau memperoleh kembali apa yang sudah diambil.
Bukankah iblis juga bekerja dengan cara yang sama? iblis mengalihkan perhatian kita dengan menggunakan daya pikat kemasyuran, kekayaan, kekuasaan atau kepuasan sementara dari hasrat -hasrat kedagingan, dan berbagai kesenangan dunia ini yang sifatnya hanya sementara.
Dalam prosesnya, kita seringkali dialihkan dari perhatian kita pada surga dan kekekalan, karena iblis membuat kita terpaku dan terlalu memperhatikan hal-hal yang berasal dari dunia ini. Karena itu jangan mau tergoda dan tertipu oleh tipu muslihat iblis, namun biarlah kita tetap bersikeras waspada dan memberikan perhatian kita yang terutama hanya kepada Yesus dan hal-hal yang bersifat kekal, karena hanya di dalam Yesus, terdapat semua kebenaran, damai sejahtera, sukacita dan keberhasilan yang sifatnya tidak sementara, namun bersifat kekal.
''Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!'' (Pengkhotbah 11:9)
Tuhan Yesus Memberkati