Seorang penjual komputer muda bernama Kurt gembira ketika salah satu kliennya menunjukkan minat untuk membeli sebuah system komputer yang dipasang Kurt dua tahun yang lalu, namun baru-baru ini ingin digantikan dengan yang sudah ditingkatkan. Setelah perhitungan cermat dan konsultasi dengan kantor pusatnya, ia menetapkan harga $800.000 untuk system itu dan berencana untuk mempresentasikan semua alasannya dalam mengajukan jumlah tersebut, kepada kliennya itu.
Saat ia duduk bernegosiasi, ia mendengar suatu suara dalam batinnya berkata, ''Tunggu. Biarkan mereka yang bicara terlabih dahulu.''
Si pembeli segera mengisi keheningan dengan laporan panjang lebar riset mereka sendiri tentang kekuatan dan kelemahan system komputer ini, usia peralatan ini, dan kebutuhan perangkat lunak baru. ''Dapatkah anda meningkatkan system ini?'' Tanya salah satu pembeli.
''Tentu saja,'' jawab Kurt.
Si pembeli lalu berkata, ''Kami akan membayar anda $950.000 untuk system itu, tapi tidak lebih sesen pun.''
Kurang dari satu jam kemudian, kertas kerja di tandatangani dan Kurt meninggalkan tempat itu dengan transaksi yang justru lebih baik daripada yang ia bayangkan, dan Kurt tidak perlu panjang lebar mempresentasikan rencananya hanya mengatakan, ''Terima kasih.''
Seringkali yang membuat kita gagal dalam berbisnis, dalam bertransaksi, dalam bernegosiasi, dalam pekerjaan atau dalam hubungan apapun adalah karena kita tidak menuruti tuntunan Roh Kudus. Kadang-kadang hal terbaik untuk dikatakan adalah, tak sepatah kata pun!
Jadi adalah jauh lebih baik untuk melibatkan Roh Kudus dalam setiap kegiatan kita, belajar untuk peka terhadap kehendak-Nya, sehingga kita tahu kapan waktunya harus berbicara dan kapan waktunya harus diam. Karena bila kita bekerja bersama Roh Kudus, maka setiap langkah adalah anugerah.
''Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.'' (Mazmur 73:24)
Tuhan Yesus Memberkati