''Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.'' (Roma 8:18)
Suatu hari seekor Itik melewati kandang ayam. Kebetulan saat itu ayam sedang mengerami telurnya. Itik mulai menggoda, katanya, ''Hai, Ayam, apa yang sedang kau lakukan? Kok, kerjanya hanya duduk-duduk di kandang saja?'' Si Ayam menjawab, Apa kamu tidak lihat Tik? Aku kan sedang mengerami telur-telurku.'' ''Lho. kok harus dierami? Kalau aku sih tidak perlu dierami, telur-telurku dapat menetas sendiri. Jadi aku tidak usah repot-repot duduk seharian sepertimu, ''kata Itik dengan nada menghina.
Hari berganti hari. Ayam betina masih terus mengerami telur-telurnya. Dengan penuh kesabaran dia masih setia duduk di kandang, meskipun sudah kelihatan lemah. ''Penderitaan yang kualami tidak sebanding dengan kebahagiaan yang akan kudapat,'' ucapnya menguatkan diri sendiri. Tidak terasa, sudah sampai hari ke-21. Dilihatnya satu demi satu telurnya. ''Hah...! Masih utuh?'' gumam si Ayam sembari menelungkupkan kembali sayapnya. Tapi tiba-tiba terdengar bunyi ''Krak..'' Sebutir telurnya mulai retak, lalu telur yang lainnya menyusul. Satu persatu telurnya berubah menjadi anak ayam yang lucu-lucu. Sekarang, induk ayam pun bisa turun dari kandangnya dengan penuh sukacita. Sementara itu, si Itik menjalani hari-harinya seperti biasa, tidak ada sesuatu yang baru dan menantang, sehingga hidupnya tidak pernah diwarnai dengan kejutan-kejutan menggembirakan. Tentu beda sekali dengan si Ayam.
Sebuah kata bijak mengatakan, ''Without bitter you don't know the sweet.'' Tanpa merasa pahit kita tidak akan pernah tahu arti rasa manis. Tanpa tantangan, hidup akan terasa monoton dan tak pernah bergairah. Apakah kita merasa jenuh dengan hidup atau kita merasa tidak ada kemajuan dalam karier kita? Bisa jadi itu karena kita membiarkan diri kita tidak pernah mengalami tantangan. Dan jika kita sedang jatuh bangun dalam merintis sesuatu, jadilah seperti kisah ayam di atas. Tetap yakini bahwa pada akhirnya kita pasti akan memperoleh buah dari ketekunan kita. Kehidupan para tokoh besar di Alkitab juga selalu diwarnai penderitaan. Jadi, jangan pernah merasa malang karena saat ini mengalami penderitaan. Bisa jadi itu awal rencana dahsyat Tuhan dalam hidup kita.
Tanpa merasa pahit kita tidak akan pernah tahu apa arti rasa manis
Tuhan Yesus Memberkati