Kamis, 22 Juli 2010

Kehendak Siapakah?

Suatu ketika ada seorang wanita Skotlandia yang mendapatkan nafkah sekadarnya dengan menjajakan barang-barang di sepanjang jalan di daerahnya.

Setiap hari ia bepergian kemana-mana, dan kalau ia sampai di perempatan jalan, ia melemparkan sebatang tongkat ke udara. Ke arah mana saja tongkatnya menunjuk, ia selalu pergi ke sana.

Pada suatu kesempatan, seorang laki-laki tua berdiri di seberang jalan ketika ia melemparkan tongkat ke udara satu kali, dua kali, dan tiga kali. Akhirnya, laki-laki tua ini bertanya, ''Mengapa engkau melemparkan tongkat seperti itu?''
''Saya membiarkan Tuhan memberi tahu saya jalan mana yang harus saya lalui dengan tongkat ini,'' jawab si wanita.
''Kalau begitu mengapa engkau melemparkannya tiga kali?'' Tanya si laki-laki tua.
''Sebab pada dua lemparan yang pertama, Ia menunjukkan kepada saya arah yang salah,'' jawab si wanita.

Tujuan tertinggi dari sebuah doa adalah bukanlah untuk mendapatkan apa yang kita inginikan melainkan belajar untuk mengetahui apa kehendak Tuhan dalam kehidupan kita dan apa yang ingin diberikan Tuhan untuk kita. Seringkali yang terjadi adalah kita selalu memaksakan kehendak kita kepada Tuhan, padahal Tuhan jauh lebih tahu yang terbaik bagi kita.

Marilah kita berdoa dengan iman yang teguh, namun biarlah iman kita juga merupakan iman yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Mari menyerahkan kehendak kita ke dalam tangan Tuhan yang kuat dan menempatkan diri kita dalam kehendak dan rencana Tuhan, bukannya kehendak dan rencana kita sendiri.

''Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat.'' (1 Yohanes 5:3)

Tuhan Yesus Memberkati.