Linda adalah seorang istri dan ibu yang perfeksionis. Ia menjaga rumah tetap bersih, memasak makanan yang sangat enak, dan juga menjadi sukarelawan di gereja, di sekolah anak-anaknya, dan komunitasnya. Ia berusaha menjadi segalanya bagi semua orang, dan seringkali frustasi dan terkuras fisiknya. Namun tetap saja ia tidak mau melepaskan yang mana pun dari komitmennya atau menurunkan standarnya. Ia merasa ia harus sempurna dan melakukan segala sesuatu yang dilakukannya untuk mempertahankan cinta suaminya.
Krisis menimpa Linda ketika suaminya berkata kepadanya bahwa ia akan meninggalkan Linda bila Linda tidak menguangi kesibukannya dan melepaskan beberapa tanggung jawabnya. Linda merespons dengan marah dan mengambil lebih banyak tanggung jawab dari pada sebelumnya. Ia akhirnya masuk rumah sakit karena kelelahan. Sewaktu dirawat di rumah sakit, Linda takut segalanya akan kacau balau karena ia tidak ada di rumah dan komunitasnya. Ketika ia melihat bahwa dunia tetap berputar tanpa dirinya, anak-anaknya tetap mengenakan pakaian bersih, makanan tetap tersedia, Linda mulai santai untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun. Hasilnya bukan saja pemulihan kesehatannya sendiri, melainkan hubungannya dengan keluarganya juga dikuatkan.
Kita bukanlah Tuhan yang bisa melakukan segala sesuatunya untuk setiap orang dengan sempurna. Lakukanlah apa yang harus kita lakukan dengan baik, namun buatlah pilihan kita dengan bijak, dan batasilah pada apa yang benar-benar dibutuhkan, dan benar-benar menjadi bidang keahlian kita, karena membaktikan sebagian kecil dari diri kita pada segala-galanya berarti justru tidak membaktikan sebagian besar dari diri kita.
''Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.' (Roma 12:3)
Tuhan Yesus Memberkati