''Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan mencari kesenangan kita sendiri." (Roma 15:1)
Di suatu pasar tradisional di Yogyakarta, seorang ibu penjual klepon (makanan tradisional jawa) baru saja menggelar dagangannya ketika seorang turis asing mendatanginya. Turis itu bermaksud memborong seluruh klepon dagangannya dengan harga lebih tinggi. Namun di luar dugaan, ibu tersebut menolaknya. Mengapa? Ia bersedia dagangannya dibeli, tapi ia tidak setuju apabila diborong semua. Ibu tersebut malah menunjukkan lokasi penjual-penjual klepon lain di pasar tersebut. Ternyata ia memiliki alasan yang kuat melakukan hal tersebut. Yang pertama adalah ia ingin berbagi rejeki dengan pedagang klepon lainnya. Yang kedua, ibu itu memiliki pelanggan yang selalu datang di jam tertentu untuk membeli kleponnya. Ia tidak ingin mengecewakan pelanggan-pelanggan setianya. Dari ibu yang sederhan itu, kita bisa belajar dua hal penting tentang relasi dalam dunia kerja.
Dalam buku ''Managing Ethic Business'', Linda Klebe Trevino dan Katherine A. Nelson mengajukan pertanyaan: ''Apakah di dalam bisnis harus selalu ada pihak yang menang dan kalah?'' Apakah bisnis yang berhasil adalah semata-mata ketika kita meraih keuntungan? Ternyata tidak. Di dalam bisnis kita disebut punya keberhasilan sejati jika kita bisa merayakan kesuksesan bersama dengan rekan bahkan kompetitor kita. Kita dapat meraup keuntungan sembari yang lain juga dapat diuntungkan. Ibu penjual klepon itu mungkin tak mengerti teori bisnis, tetapi dia sukses mempraktekkan apa yang dikatakan Linda dan Katherine. Meraih keuntungan sekaligus mengembangkan hubungan.
Hubungan memang tak tergantikan. Sukses dalam membina hubungan akan memberi keuntungan pada diri kita sendiri untuk jangka panjang. Ibu penjual klepon itu sadar, ada waktunya nanti dia juga akan butuh bantuan dari rekan-rekannya sesama penjual klepon. Ia juga mengerti ia dapat kehilangan pelanggan-pelanggan setianya ketika ia didapati ''tidak setia'' dan tidak menepati janji. Bagimana dengan kita? Ingatlah bahwa hubungan yang terjaga akan memberi keuntungan yang lebih panjang dari pada keuntungan besar yang singkat. Prinsip menjaga hubungan inilah yang perlu kita jadikan salah satu prinsip dalam bisnis kita.
Kesuksesan membina hubungan akan membawa sukses dalam jangka panjang.
Tuhan Yesus Memberkati