Seorang pengembara melakukan perjalanan melewati padang pasir, Di tengah-tengah perjalanan itu, dia menemukan sebuah mata air yang kesegaran airnya tak tertandingi. Setelah memuaskan rasa hausnya, diambilnyalah sedikit air itu, dan dimasukkan ke dalam sebuah kantong kulit yang sudah tua.
Setelah melewati hari-hari yang sangat panas dan penuh dengan terik matahari, sampailah si pengembara di istana Raja, untuk memberikan air tersebut. Ketika air itu dicicipi oleh sang raja, air itu sudah tidak segar lagi dan berbau apek karena disimpan di dalam kantong tua. Namun raja mencicipi air itu dengan gembira dan penuh rasa terimakasih.
Sang pengembara akhirnya meninggalkan istana dengan sangat bahagia. Setelah pengembara itu pergi, segera saja para pegawai istana ikut mencicipi air itu, dan mereka langsung terheran-heran, karena ternyata air itu sangat tidak enak. Mereka lalu bertanya, kenapa sang raja begitu menikmati kesegaran air tersebut. Akhirnya raja berkata dengan perlahan : ''Sebenarnya yang aku rasakan bukanlah air itu, melainkan kasih yang telah mendorongnya untuk mempersembahkan air itu kepadaku.''
Mungkin apa yang selama ini telah kita lakukan dalam melayani Tuhan, penuh dengan kelemahan dan kekurangan, tetapi Bapa kita di surga sangat menghargai dan bersukacita bila pelayanan itu kita lakukan dengan setia, penuh kasih, dan dengan motivasi yang benar.
Mungkin dalam pandangan orang lain, pelayanan itu kurang berarti,......kurang mendatangkan sesuatu yang enak, namun jangan berkecil hati, karena Tuhan melihat motivasi di balik pelayanan kita. Mari melayani Tuhan hanya karena kita mengasihi Dia dan mengasihi jiwa-jiwa, karena hal itu akan menutupi kelemahan dan kekurangan kita.
''Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.'' (1 Korintus 13:1)
Tuhan Yesus Memberkati