Rabu, 22 September 2010

Ubah Diri Kita Terlebih Dahulu

Sebuah kapal perang dengan persenjataan lengkap, berlayar melalui perairan yang belum pernah mereka lalui. Tak berapa lama kemudian, kabut tebal turun meliputi perairan itu, sehingga pandangan para awak kapal sangatlah terbatas.

Tiba-tiba, melalui kabut, kapten kapal itu melihat apa yang tampak seperti sebuah sinar dari kapal lain mengarah ke jalan yang sedang dilewatinya. Segera, ia mengambil pengeras suaranya dan berteriak: Di sini Laksamana Smith dari Angkatan laut Amerika Serikat. Arahkan kapalmu 10 derajat ke selatan. Kalau tidak kita akan bertabrakan, dan saya perintahkan untuk segera dilaksanakna.''

Melalui kabut, ia mendengar suatu jawaban yang samar-samar, ''Di sini kelasi kelas empat Jones. Anda yang harus mengarahkan kapal anda sendiri 10 derajat ke utara.''
Laksamana itu berkata kepada dirinya sendiri, ''Orang ini adalah kelasi kelas empat, sementara aku adalah seorang Laksamana, berani benar dia.''
Sambill mengeraskan pengeras suaranya dan menggunakan nada berwibawa, ia membentak, ''Di sini Laksamana Smith dari Amerika Serikat ! Sekali lagi saya perintahkan !! Anda yang harus mengarahkan kapal anda 10 derajat ke selatan !
Melalui kabut, datanglah jawaban yang sama, ''Di sini kelasi kelas empat Jones, Anda harus mengarahkan kapal anda 10 derajat ke utara.''
Kemarahan Laksamana itu memuncak, sambil berteriak dia berkata, ''INI LAKSAMANA SMITH, SEGERA ARAHKAN KAPAL ANDA 10 DERAJAT KE SELATAN !!! DI SINI KAPAL PERANG !!!''
melalui kabut, suara yang mantap itu kembali menjawab, ''Di sini kelasi empat Jones, Arahkan kapal sendiri 10 derajat ke utara. Di sini MERCUSUAR!!!

Bukankah kita seringkali meminta orang lain untuk berubah, sementara diri kita tetap idak mau berubah? Bukankah kita seringkali bersikap egois, dengan berkata: kalau dia tidak berubah maka saya juga tidak mau berubah, seringkali kita merasa bahwa diri sendiri paling benar, sudah paling hebat, sehingga kita selalu menuntut orang lain yang harus berubah terlebih dahulu, padahal, bisa saja orang lain jauh lebih benar daripada kita. Jadi jangan menunggu orang lain untuk berubah, tetapi mari mengubah diri sendiri terlebih dahulu, supaya hidup kita tidak dihancurkan oleh kehidupan orang lain.

''Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan.'' (Amsal 3:7)

Tuhan Yesus Memberkati