Lama berselang, sekumpulan pemusik keliling berkelana dari kota ke kota, mementaskan musik untuk mencari nafkah. Mereka belum mengalami kesuksesan secara financial. Kala itu, zaman sedang sulit dan orang-orang awam tidak punya uang lebih untuk mencari hiburan, pengunjung sepi.
Suatu malam, kelompok pemusik itu berkumpul untuk membicarakan masalah mereka. Yang seorang berkata,'' Aku tidak melihat alasan mengapa kita harus pentas malam ini. Salju mulai turun. Siapa yang mau keluar rumah pada malam seperti ini?''
Yang lain berkata, ''Aku setuju. Kemaren malam kita pentas hanya bagi segelintir orang. Lebih sedikit lagi yang bakal datang malam ini. Mengapa kita tidak mengembalikan saja uang mereka dan membatalkan pertunjukan?'' Yang ketiga menambahkan,'' Ya, sulit untuk tampil sebaik mungkin dengan penonton yang begitu sedikit.''
Lalu, seorang pria yang lebih tua bangkit dan berbicara kepada kelompok itu sebagai satu kesatuan, katanya, '' Saya tahu kalian patah semangat. Saya juga. Namun bukan kesalahan sedikit orang itu bahwa yang lain tidak datang. Mereka tidak seharusnya dihukum dengan tidak memberikan yang terbaik dari kita. Kita akan terus dan berusaha memberikan yang terbaik.''
Mendapat semangat dengan kata-kata orang tua itu, pemusik keliling itu meneruskan pertunjukan mereka. Malam itu, sekalipun yang hadir sedikit, mereka memberikan yang terbaik dari segenap kemampuan mereka untuk menghibur penonton, mereka tidak pernah pentas lebih baik dari saat itu. Setelah konser selesai, si pria tua memanggil kelompok itu dan berkata, ''Dengar kalian semua, ''katanya saat ia mulai membacakan surat pendek yang ia pegang di tangannya:'' Terima kasih untuk pementasan yang sangat indah malam ini.'' Surat itu ditandatangani dengan'' Rajamu.''
Memang akan ada begitu banyak alasan untuk berputus asa, untuk patah semangat, bahkan menyerah dalam melakukan kewajiban kita, bila tidak ada orang yang melihat dan menghargainya. Namun pemenang yang sejati adalah seseorang yang selalu memberikan yang terbaik, tanpa peduli akan tanggapan ataupun penghargaan dari orang lain. Jadi teruslah memberikan yang terbaik karena Bapa kita di surga mengetahui segala jerih payah kita, dan Dia akan mengangkat kita tepat pada waktunya.
'' Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.'' (Kolose 3:24)
Tuhan Yesus Memberkati
Suatu malam, kelompok pemusik itu berkumpul untuk membicarakan masalah mereka. Yang seorang berkata,'' Aku tidak melihat alasan mengapa kita harus pentas malam ini. Salju mulai turun. Siapa yang mau keluar rumah pada malam seperti ini?''
Yang lain berkata, ''Aku setuju. Kemaren malam kita pentas hanya bagi segelintir orang. Lebih sedikit lagi yang bakal datang malam ini. Mengapa kita tidak mengembalikan saja uang mereka dan membatalkan pertunjukan?'' Yang ketiga menambahkan,'' Ya, sulit untuk tampil sebaik mungkin dengan penonton yang begitu sedikit.''
Lalu, seorang pria yang lebih tua bangkit dan berbicara kepada kelompok itu sebagai satu kesatuan, katanya, '' Saya tahu kalian patah semangat. Saya juga. Namun bukan kesalahan sedikit orang itu bahwa yang lain tidak datang. Mereka tidak seharusnya dihukum dengan tidak memberikan yang terbaik dari kita. Kita akan terus dan berusaha memberikan yang terbaik.''
Mendapat semangat dengan kata-kata orang tua itu, pemusik keliling itu meneruskan pertunjukan mereka. Malam itu, sekalipun yang hadir sedikit, mereka memberikan yang terbaik dari segenap kemampuan mereka untuk menghibur penonton, mereka tidak pernah pentas lebih baik dari saat itu. Setelah konser selesai, si pria tua memanggil kelompok itu dan berkata, ''Dengar kalian semua, ''katanya saat ia mulai membacakan surat pendek yang ia pegang di tangannya:'' Terima kasih untuk pementasan yang sangat indah malam ini.'' Surat itu ditandatangani dengan'' Rajamu.''
Memang akan ada begitu banyak alasan untuk berputus asa, untuk patah semangat, bahkan menyerah dalam melakukan kewajiban kita, bila tidak ada orang yang melihat dan menghargainya. Namun pemenang yang sejati adalah seseorang yang selalu memberikan yang terbaik, tanpa peduli akan tanggapan ataupun penghargaan dari orang lain. Jadi teruslah memberikan yang terbaik karena Bapa kita di surga mengetahui segala jerih payah kita, dan Dia akan mengangkat kita tepat pada waktunya.
'' Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.'' (Kolose 3:24)
Tuhan Yesus Memberkati