Suatu hari, duit seribu ketemu dengan duit seratus ribu, dan terjadilah percakapan di bawah ini:
Duit Seribu: ''Hai kawan, kemana aja sampeyan, kok lama nggak
ketemu?''
Duit Seratus Ribu: ''Iya nih, gue akhir-akhir ini sibuk banget, jalan-jalan
ke mall, ke luar negeri, ke bank di Swiss, enak lho,
disana ruang penyimpanan uangnya adem, dan bisa
ketemu teman-teman dari luar negeri.''
Duit Seribu: ''Wah enak banget kamu ya...''
Duit Seratus Ribu: ''Ah, biasa aja lagi, eh bagaimana dengan pengalaman
kamu?''
Duit Seribu: ''Yah...beginilah kalau jadi orang kecil, kamu tahu
sendirilah,...parkir, tempat ibadah, parkir, tempat
ibadah......''
Duit Seratus Ribu: ''Hahh???''
Mungkin kita tersenyum mendengar percakapan antara uang seribu dan seratus ribu tadi, namun bukankah itu juga mencerminkan perilaku anak-anak Tuhan dalam memberikan persembahan kepada Tuhan?
Seringkali, kita tidak banyak berpikir dan begitu mudah mengeluarkan uang untuk berbagai macam keperluan, keinginan ataupun aktivitas kita, namun bila memberikan persembahan kepada Tuhan, terkadang kita berpikir seribu kali dan sangat susah rasanya mengeluarkan uang dari dalam dompet kita. Bukan pecahan uang yang terbesar yang kita persembahkan, tapi kita cari pecahan uang yang terkecil. Padahal kalau kita mau menyadari, semua uang yang ada dalam dompet kita, dalam tabungan atau dalam deposito kita, semuanya adalah pemberian dari Tuhan, karena Tuhan sayang pada kita. Jadi jangan memberikan yang tersisa kepada Tuhan, namun berikanlah yang terbaik kepada-Nya, karena Dia selalu memberikan yang terbaik bagi kita.
''Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.'' ( Mazmur 81:17)
Tuhan Yesus Memberkati
Duit Seribu: ''Hai kawan, kemana aja sampeyan, kok lama nggak
ketemu?''
Duit Seratus Ribu: ''Iya nih, gue akhir-akhir ini sibuk banget, jalan-jalan
ke mall, ke luar negeri, ke bank di Swiss, enak lho,
disana ruang penyimpanan uangnya adem, dan bisa
ketemu teman-teman dari luar negeri.''
Duit Seribu: ''Wah enak banget kamu ya...''
Duit Seratus Ribu: ''Ah, biasa aja lagi, eh bagaimana dengan pengalaman
kamu?''
Duit Seribu: ''Yah...beginilah kalau jadi orang kecil, kamu tahu
sendirilah,...parkir, tempat ibadah, parkir, tempat
ibadah......''
Duit Seratus Ribu: ''Hahh???''
Mungkin kita tersenyum mendengar percakapan antara uang seribu dan seratus ribu tadi, namun bukankah itu juga mencerminkan perilaku anak-anak Tuhan dalam memberikan persembahan kepada Tuhan?
Seringkali, kita tidak banyak berpikir dan begitu mudah mengeluarkan uang untuk berbagai macam keperluan, keinginan ataupun aktivitas kita, namun bila memberikan persembahan kepada Tuhan, terkadang kita berpikir seribu kali dan sangat susah rasanya mengeluarkan uang dari dalam dompet kita. Bukan pecahan uang yang terbesar yang kita persembahkan, tapi kita cari pecahan uang yang terkecil. Padahal kalau kita mau menyadari, semua uang yang ada dalam dompet kita, dalam tabungan atau dalam deposito kita, semuanya adalah pemberian dari Tuhan, karena Tuhan sayang pada kita. Jadi jangan memberikan yang tersisa kepada Tuhan, namun berikanlah yang terbaik kepada-Nya, karena Dia selalu memberikan yang terbaik bagi kita.
''Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.'' ( Mazmur 81:17)
Tuhan Yesus Memberkati